Rabu, 28 Maret 2012

Tim Marawis RJ juara Festival Marawis Islamic Book Fair 2012

Tim Marawis Ruhul Jadid


Alhamdulillah, meskipun tanpa persiapan yang matang, Tim Marawis SMP Al Qur'an Terpadu Ruhul Jadid yang diketuai oleh Moulia Fathul Hamda (kelas IX) berhasil menyabet juara 2 Festival Marawis Islamic Book Fair 2012. Menurut Pimpinan Pesantren Ruhul Jadid ust. Taupik, "Keberhasilan ini tidak lepas dari intensitas penampilan tim marawis di berbagai even, termasuk undangan dari masyarakat, seperti khitanan atau pernikahan, sehingga meskipun harus tampil mendadak, insya Allah mereka senantiasa siap."

Dalam event tahunan ini, tim marawis RJ, membawakan 1 lagu utama berjudul narwatil ayyam dan 1 lagu pilihan Annabi shollu'alihi. Ketika tim yang divokali Nouval ini tampil, sontak seluruh pengunjung IBF 2012 bertepuk tangan sorak sorai. Terlebih ketika jingle Ruhul Jadid dibawakan banyak penonton yang mengambil gambar.

"Semoga keberhasilan dalam event ini, diiringi dengan prestasi pada bidang yang lainnya" tutur Ustad Taupik pada tim jurnalistik Ruhul Jadid. fa

"Menemukan cinta di SMP Al Qur'an Terpadu Ruhul Jadid"

Setelah lama tidak bertemu dengan ustad Joko, mungkin sekitar 2 tahun, tak disangka bertemu, itupun ketemunya karena mas Fajar menawarkan beras organik, dan ada yayasan baru mau minta konsep pembuatan SMP Islam Terpadu. Pertemuan pun tidak berlangsung lama, ya kira-kira hanya 1 jam di SMP IT Auliya Jombang, antara mas Fajar dengan ustad Joko.

Singkat cerita, keudanya berjanji akan bertemu lagi pada dua pekan setelah pertemuan pertama. Pada pertemuan tersebut, ustad Joko akan membawakan konsep proposal pembuatan SMP Islam Terpadu. Dan taklama, keduanya bertemu kembali, di tempat yang sama, namun bedanya ditutup dengan makan siang di tempat jual soto santen tidak jauh dari SMP IT auliya.

"Mas Fajar, saya mau berbicara serius, tapi kita sambil makan soto ya", ucap ustad Joko membuka pembicaraan. "Na'am tad, insyallah". balas mas Fajar. Sambil makan, keduanya berbicara panjang lebar.....

"Begini mas Fajar, saya selama ini sedang mencari seorang kepala sekolah, untuk memimpin SMP Al Qur'an Terpadu di daerah tiga raksa", "oh begitu tad, apa hubungannya dengan saya?". "Saya ingin menawarkan dengan mas Fajar, untuk menjadi Kepala Sekolah di sekolah saya, bagaimana mas?" 

Mendapat tawaran begini, mas Fajar tidak kaget, karena selain pedagang, memang dia adalah pengajar (guru ngaji) di lembaga qur'an diseputara BSD Tangerang Selatan. "oooh begitu tad, untuk jawabannya saya tidak bisa sekarang menjawabnya, saya diskusikan dulu dengan istri ya tad". "oh ya, tapi jangan lama-lama ya mas Fajar, karena kami sangat membutuhkan kepala sekolah yang baru, berkenaan dengan tempat tinggal, insyallah pihak sekolah menyediakan tempat tinggal.

"Dek, mas dapat tawaran jadi kepala sekolah di tiga raksa, adek setuju nggak". "Dimana mas, tigaraksa...... yaa jauh dong........". "ya jauh sih jauh, tapi pihak sekolah menyediakan tempat tinggal lho de....." "Nggak ah adek nggak setuju, pokoknya kita di sini saja, nggak usah pergi kemana-mana, kasiah ibu udah tua, nggak ada lagi yang masak, kasian ama babe, nggak bisa melihat cucunya lagi.......... 

Begitulah, akhir ceritanya, pada awalnya, istri mas Fajar sangat tidak setuju, mengingat kondisi kedua orang tuanya yang sudah tua..................................................

Bersambung.......

Selasa, 27 Maret 2012

Mendidik Santri Berkarakter Al Qur'an


Ketika malaikat Jibril memerintahkan kepada Muhammad untuk membaca Al qur'an pada saat Allah menurunkan wahyu yang pertama yaitu suroh Al 'Alaq..... maka sesunguhnya pada saat itu Jibril sedang memulai membentuk Muhammad menjadi seorang yang berkarakter al Qur'an. Dan puncak keberhasilan malaikat Jibril membentuk karakter al Qur'an ini kepada Muhammad ketika Allah   mengatakan kepada kita semua bahwa gambaran karakter muhammad itu adalah وإنل لعل خلق عظيم (dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung)  QS. 68 : 4.

Karakter sebagaimana termaktub dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang, pun dengan seorang anak. Sedangkan menurut para psikolog di belajarpsikologi.com adalah kebiasaan-kebiasaan yang biasa dilakukan oleh seseorang. Pemahaman mendidik santri berkarakter al Qur'an adalah mendidik santri agar senantiasa memiliki sifat-sifat dan kebisaan yang sesuai dengan al quran.

Semua orang tua sangat menginginkan anaknya memiliki akhlak yang baik, apalagi memiliki karakter al Quran, pasti tidak ada satupun yang kontra dengan keinginan ini. Untuk itu patut kita ajukan pertanyaan kepada para orang tua. Bagaimana caranya agar anak memiliki karakter al Qur'an? Ibarat sebuah cita-cita yang sudah dipatri dalam visi dan misi orang tua terhadap pendidikan anaknya, maka langkah berikutnya yang dilakukan adalah memasukkan anaknya ke sekolah yang juga mendidik santri-santrinya memiliki karakter Al Qur'an.

Mendidik santri berkarakter Qur'an, ya tugas besar inilah yang saat ini kami emban, dibawah payung SMP Al qur'an Terpadu Ruhul Jadid. Sekolah setingkat SMP dengan memiliki sistem pesantren Al qur'an Terpadu, yang beralamat di jalan raya kutruk Pemda desa Margasari Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang Banten dengan kontak (021) 5994170.

Untuk membentuk santri berkarakter Qur'an, maka setiap hari santri-santri senantiasa berinteraksi dengan Al qur'an, dibawah bimbingan 4 orang ustad dan ustazah yang hafal qur'an, serta 95 % gurunya tinggal di dalam lingkungan pesantren. Kondisi ini sangat baik karena wali asrama, pimpinan pondok, dapat langsung mengawasi, memotivasi santri agar senantiasa berada pada tujuan awal belajar yaitu menjadi sholeh, berprestasi dan mencintai Al qur'an.

Aktivitas yang dilakukan selain melakukan kegiatan formal (pendidikan SMP) santri disempurnakan dengan pembiasaan kegiatan al qur'an (tahsin, tahfidz dan tasmi' hafalan Qur'an), bahasa arab, bahasa Inggris, pembacaan hadits riyadhussholin, dan halaqoh tarbawiyah. Keseluruhan kegiatan yang dilakukan dalam lingkungan pondok pesantren adalah membangun pembiasaan kepada santri. Hal ini dilakukan agar kebiasaan-kebiasaan baik akan menjadi budaya santri, yang pada akhirnya menjadi karakter.

Mengafirmasi santri..
 
Sistem terpadu yang telah diterapkan di SMP Al Qur'an Terpadu Pesantren Ruhul Jadid, alhamdulillah mendapat respon yang baik di tengah masyarakat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah santri yang mendaftar. Nah pada tahun ajaran baru 2012/2013, kami melakukan lompatan besar dalam jumlah hafalan santri. Kewajiban santri yang hanya 5 juz hafal Al qur'an, menjadi 30 juz. 

Lompatan besar ini sudah mulai dilakukan dengan membuat program afirmasi berbentuk tekad santri Ruhul Jadid yaitu; hormat dan patuh kepada orang tua dan guru, berkata dan bersikap jujur, berdisiplin dan tepat waktu, bersih rapi dan sehat, ramah dan berkasih sayang, bertanggung jawab dan peduli kepada sesama. Sebagaimana sholat wajib dilakukan 5 waktu, maka program afirmasi ini juga dibaca 5 waktu dalam sehari semalam setiap ba'da sholat fardhu. 

Walaupun baru berjalan 2 pekan, Alhamdulillah sudah terlihat hasilnya. Misalnya, 20 menit sebelum sholat 5 waktu, santri-santri sudah berada dalam masjid, tasmi' dan muroja'ah bersama teman-temannya. Santri juga semakin terbiasa sholat malam dan mandi lebih pagi, Alhamdulillah..

Oleh karena itu, kami mengundang kepada calon orang tua santri, untuk berkunjung kepada kami, untuk mengenal lebih jauh SMP Al QUr'an Terpadu Pesantren Ruhul Jadid.